Rusia merupakan sekutu utama Presiden Suriah, Bashar al-Assad, yang menghadapi pemberontakan dalam lima tahun terakhir. Berbagai upaya sudah dilakukan militer Rusia agar pemerintahan Bashar al-Assad bisa tetap bertahan.
Tidak dijelaskan alasana penarikan pasukan militer ini, namun Presiden Vladimir Putin hanya mengeluarkan pernyataan, "Saya mempertimbangkan misi yang ditetapkan Departemen Pertahanan dan Angkatan Bersenjata secara menyeluruh sudah tercapai," kata Presiden Putin, Senin 14 Maret.
Rusia memang mengalami tekanan dunia internasional terlebih Uni Eropa yang mendesak para tentara Rusia agar segera meninggalkan Suriah. Campur tangan Rusia dipercaya menghalangi proses demokrasi yang sedang bergulir di negara Suriah.
0 komentar:
Post a Comment