Sedangkan di tempat terpisah, Presiden Joko Widodo (Jokowi), melakukan kunjungan ke mega proyek Hambalang atau Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Desa Hambalang, Bogor.
Lalu apa respons awal Jokowi setelah meninjau proyek Hambalang? Jokowi geleng-geleng. Saat ditanya lagi apa maksudnya, Jokowi kembali hanya geleng-geleng.
Hambalang merupaka cita-cita pemerintah untuk membangun Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bogor, mangkrak setelah diketahui ternyata proyek senilai Rp 2,5 triliun itu dikorupsi ramai-ramai.
Banyak kalangan yang menilai jika dua hal yang dilakukan 2 pemimpin ini bukanlah faktor kebetulan semata. Keduanya dinilai mengandung simbol politik tingkat tinggi.
Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti berpendapat, dua peristiwa politik tersebut ibarat pantun. Berbalas-balasan.
"Kritik SBY kepada Jokowi langsung dijawab oleh Jokowi dengan cara cukup datang saja ke Hambalang," ujar Ray saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/3/2016).
Menariknya, balas-membalas 'pantun' tersebut dilakukan oleh dua tokoh politik yang punya karakter berbeda.
SBY yang memiliki karakter senang mengemukakan ide-ide dan pandangan kepada publik, dibalas oleh Jokowi yang memang tidak begitu suka bicara dan memiliki 'style' kerja, kerja, kerja.
Terlebih, kata Ray Rangkuti, yang seorang merupakan mantan presiden dan saat ini memegang jabatan ketua partai politik, yang seorang lagi merupakan pimpinan tertinggi Republik ini.
Ray pun berpendapat, peristiwa tersebut tidak sampai mengakibatkan gejolak politik sedahsyat rivalitas Jokowi-Prabowo Subianto. Namun, peristiwa itu cukup berimbas kepada perolehan citra positif-negatif di masyarakat.
"Boleh saya bilang, efek peristiwa Jokowi yang datang ke Hambalang lebih besar imbasnya daripada efek SBY yang saat ini melakukan Tour de Java. SBY dengan lima langkahnya dapat poin lima, kalau Jokowi dengan satu langkah saja dapat poin enam atau tujuh," ujar Ray.
Alhasil, SBY dianggap gagal membangun citra sebagai figur oposisi pemerintahan, terutama di tengah banyak partai politik yang mulai merapat ke pemerintahan Jokowi-JK.
"SBY lupa bahwa dia mantan presiden. Jadi, begitu dia mengkritik suatu kebijakan di masa pemerintahan sekarang, Jokowi tinggal tunjuk satu hal negatif di masa lalu, selesai SBY," ujar Ray.
Info berita dikutip dari beberapa sumber: Kompas, tribunnews, Detikcom
0 komentar:
Post a Comment