The Edge Media Group telah memutuskan untuk menutup portal berita The Malaysia Insider (TMI) dari tengah malam hari ini. Dalam pemberitahuan yang diposting di situsnya, kepala editor TMI Jahabar Sadiq mengatakan keputusan itu dibuat untuk alasan komersial.
"Saya berharap kami telah melayani Anda dengan baik sejak hari pertama kami akan hidup pada 25 Februari 2008. Dan saya berharap orang lain akan terus melayani Anda dalam ketiadaan kami," tulis Jahabar Sadiq
The Malaysia Insider merupakan salah satu portal berita malaysia yang terkenal dan saat ini genap berusia 8 tahun dan 18 hari, saat portal ini ditutup.
Banyak yang bertanya alasan penutupan portal berita ini, namun The Edge Media Group (TEMG) chief executive officer, Ho Kay Tat mengatakan kelompok itu terpaksa berhenti beroperasi karena tidak menerima dukungan komersial yang cukup untuk tetap beroperasi.
Namun banyak rakyat Malaysia yang curiga penutupan portal berita ini karena pencekalan pemerintah Malaysia, terlebih sebelumnya situs ini kena blokir pemerintah Malaysia karena salah satu pemberitaannya menyudutkan Perdana Menteri Najib Razak.
Pengamat politik dari Fakultas Ilmu Politik Universitas Kebangsaan Malaysia, Dr Ahmad Nidzamuddin Sulaiman, berkata kebebasan pers di Malaysia memang dibatasi oleh sejumlah produk hukum sehingga kebebasannya tidak sama dengan apa yang dinikmati oleh negara-negara tetangga sekali pun.
"Tetapi pada waktu dulu penangkapan atau penahanan ini tidak terlalu kerap. Mereka hanya diberi peringatan atau jumpa pers yang sensitif dibatalkan," jelasnya dalam wawancara dengan wartawan BBC Indonesia, Rohmatin Bonasir.
"Sekarang ini dalam keadaan berbeda. Itu yang berlaku, malah seorang kartunis yang populer di Malaysia, Zunar, boleh dikatakan keluar masuk tahanan."
Saat lama web themalaysianinsider.com diakses maka hanya akan menampilkan pesan seperti dibawah ini:
0 komentar:
Post a Comment