Sutan Bhatoegana benar-benar akan meratapi nasibnya kini, semua yang dimiliki telah di renggut oleh negara. Kebebasan, harta, dan terakhir hak politik, dirampas oleh negara. Melalui Mahkamah Agung (MA) dengan hakim agung Artido Alkostar, MS Lumme dan Abdul Latif menjatuhkan hukuman yang sebelumnya 10 tahun menjadi 12 tahun penjara dan menyita harta Sutan untuk negara.
Ketiga hakim juga memutuskan mencabut hak politik mantan Ketua Komisi VII DPR. Mahkamah Agung (MA) mencabut hak dipilih dalam pemilihan jabatan publik. Vonis ini diketok pada Rabu (13/4) sore.
Sutan Bhatoegana saat menjabat Ketua Komisi VII DPR, diketahui menerima duit dari Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno sebesar USD 140 ribu dan dari Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini sebesar USD 200 ribu.
Sutan juga menerima satu unit tanah dan bangunan seluas 1.194,38 m2 di Medan dari Komisaris PT SAM Mitra Mandiri, Saleh Abdul Malik. Semua ini diberi untuk melancarkan semua perkara yang ada di DPR.
Adalah KPK yang mengendus kasus penyuapan ini, lalu KPK menahan Rudi Rubiandini dan terbongkarlah permainan tersebut.
Nampaknya politisi yang terkenal dengan kata-kata "Ngeri-ngeri sedap" dan "Masuk Tuh Barang" telah tamat karir politiknya.
0 komentar:
Post a Comment