"Oh, penyerahan ini saja, laporan hasil pemeriksaan," kata Jokowi saat ditemui di Pulau Karya, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (14/4/2016).
Dalam laporan tersebut dijelaskan ada kekurangan penerimaan pemerintah sebesar Rp 8 triliun. Selain itu ada juga kerugian negara yang disebut Kepala BPK Harry Azhar Aziz sebesar Rp 710,91 miliar.
"Selain berdampak pada kerugian negara, dalam temuan tersebut juga terdapat potensi kerugian negara senilai Rp 1,15 triliun, dan kekurangan penerimaan senilai Rp 8 triliun," kata Harry Azhar.
Kekurangan penerimaan negara yang ditemukan BPK paling banyak berasal dari sektor minyak dan gas (Migas). Tetapi Harry tak menjabarkan rincian tujuh wilayah kerja migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang dalam pemeriksaan BPK terdapat temuan itu.
0 komentar:
Post a Comment