Hingga kini pelaku pembunuhan dosen, Roymardo Sah Siregar, belum bisa diinterogasi pihak kepolisian karena masih dalam kondisi babak belur di hajar para mahasiswa. Saat ini Roymardo masih menjalani perawatan.
"Belum bisa diinterogasi, pelaku masih babak belur" jelas Kapolrestabes Medan Kombes Mardiaz.
Usai membunuh, polisi mengamankan Roymardo dari kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dengan pengawalan ketat. Saat itu mahasiswa melakukan penyanderaan pada pelaku dikamar mandi Fakultas Ekonomi.
Motif karena sakit hati nilai jelek
Seorang mahasiswa bernama Doni mengungkapkan bahwa Roymardo membunuh karena dendam lantaran mendapat nilai jelek.
"Dulu, Roymardo pernah ketahuan pacaran di kamar mandi. Jadi, Bunda kasih nilai buruk. Sehingga, IP-nya rendah," ujarnya.
Menurut dia, pembunuhan itu merupakan akumulasi rasa kecewa pelaku, sehingga nekat melukai korban pakai senjata tajam.
Saat dibawa ke Rumah Sakit Imelda, Nur masih bernapas. Namun, ia sudah tidak sadarkan diri.
"Waktu di sini belum meninggal. Setiba di rumah sakit baru meninggal dunia. Saya dapat telepon dari kawan yang mengikuti bahwa Bunda sudah meninggal dunia," katanya.
Menurutnya, selama ini Nur dikenal sebagai dosen yang baik kepada mahasiswa. Dan, ia juga jarang memarahi mahasiswa.
Doni pun mengaku terkejut dengan pembunuhan tersebut walaupun menurut dia, pelaku memang dikenal sok jagoan di kampus.
"Sangat terkejut kami. Bunda ini mantan dekan. Makanya dikenal mahasiswa," ujarnya.
Pria berkaca mata ini berujar, Nur meninggal dunia lantaran mengalami luka tusuk di leher, tepat di tenggorokan serta luka sayat di bagian leher sebelah kanan. Dia menduga, pelaku sudah merencanakan aksinya karena sudah membawa pisau.
0 komentar:
Post a Comment